Sebagai makhluk pemakan segala, manusia
memang memamah apapun yang bisa mengenyangkan perutnya. Jika disamakan dengan
spesies hewan, manusia merupakan omnivora, yang punya kecenderungan terhadap
salah satu jenis makanan. Oleh karenanya resiko terhadap racun yang dikandung
oleh makanan cukup tinggi.
Meskipun sudah dilakukan pemilahan makanan
yang beracun dan tidak, baik oleh kebiasaan maupun oleh lembaga yang berwenang,
tetap saja ada hal-hal yang seringkali luput disampaikan. Ada beberapa makanan
yang sering dimakan oleh sebagian dari kita, ternyata banyak diantaranya
mengandung racun. Memang tidak semuanya, hanya bagian tertentu saja dari
makanan itu. Namun resikonya bisa berbahaya jika badan kita terus menerus
dimasuki oleh racun tersebut.
Nah, mari kita intip makanan apa yang
mengandung racun itu.
Biji Buah
Anda pernah makan apel, ceri, anggur hijau,
persik, plum dan aprikot? Beruntung lah kalau sampai hari ini anda tidak
apa-apa. Sebab dalam biji buah-buahan itu terkandung hidrogen sianida (HCN),
atau disebut juga asam hidrosianat. Asam tersebut terkandung dalam biji ketiga
buah-buahan itu. Ya betul, senyawa ini juga yang menjadi penyebab dari kasus
pembunuhan yang populer tahun 2016 lalu.
Kadar senyawa dalam sebiji buah-buahan itu
memang kecil sehingga dampaknya memang tidak sampai menghilangkan nyawa. Sebab menurut
kajian dibutuhkan 0,5 - 3,5 mg sianida per kilogram berat badan untuk
membuat kasus di Kafe Olivier itu. Meski begitu, menghindari biji-bijian itu
tertelan jauh lebih baik, bukan?
Rhubarb
Kamu tahu rhubarb? Ini semacam pohon keladi
atau talas. Rhubarb sering dimanfaatkan oleh kaum hawa untuk diet
sayuran. Namun rhubarb hanya bisa dimanfaatkan batangnya saja, sebab
daunnya memang beracun. Sebuah daun rhubarb mengandung senyawa asam oksalat
atau C₂H₂O₄. Penumpukan asam ini di dalam tubuh akan mengakibatkan pengerasan
di bagian pelvis ginjal atau yang kita kenal dengan penyakit batu ginjal.
Pala
Kabarnya tumbuhan pala berasal dari India.
Ia tergolong rempah-rempah yang menyedapkan masakan. Khasiat pala memang
beragam, salah satunya memicu anti-bakteri tubuh dan sangat efektif untuk
mengobati beberapa macam penyakit seperti sesak nafas, pegal-pegal, dan
lainnya. Namun para ahli bersepakat bahwa jangan mengonsumsi pala dalam jumlah
banyak. Sebab menurut kajian mereka pala
dengan jumlah 5,9 gram akan menyebabkan kram di tubuh, sementara untuk tingkat
diatasnya bakal menyebabkan kejang-kejang mirip epilepsi. Dan jika mengonsumsi
pala secara terus meneru akan berakibat pada kematian.
Kacang India atau Kacang Mede
Kacang ini banyak dijual bebas di pasaran.
Kacang ini sering disebut dengan kacang mede. Dan biasanya sebelum dijual,
kacang yang mirip dengan almond ini diuapkan atau dikeringkan dengan asap
terlebih dahulu untuk menghilangkan kandungan minyak yang disebut dengan urushiol.
Sayangnya, tidak semua urushiol ini benar-benar hilang dari sekian banyak biji
kacang tadi. Ada saja yang masih tersisa. Dan disinilah letak bahayanya kacang
mede, sebab dalam urushiol itu terkandung racun yang sangat berbahaya
bagi manusia.
Senyawa urushiol bisa
mengakibatkan gatal-gatal di kulit. Bahkan bisa menyebabkan bentol-bentol
layaknya biduran atau seperti kulit terbakar. Namun jika urushiol ini masuk ke
dalam tubuh maka akibatnya bisa fatal. Jika memang anda suka makan kacang mede,
maka pastikan bahwa kacang tersebut telah matang betul sebelum anda konsumsi.
Almond Pahit
Ada dua jenis kacang almond, yang satu
almond manis, yang satu lagi almond pahit. Mereka mirip satu sama lain, namun
kita perlu berhati-hati sebab almond yang pahit meski bermanfaat untuk membuat
minyak almond, ternyata mengandung racun yang sama dengan biji-bijian diatas,
yakni asam sianat. Tapi hal ini bukan berarti di kacang almond yang manis pun
tidak ada senyawa ini. Asam sianat tetap ada di kacang almond yang manis,
tetapi untuk kacang almond yang pahit kandungannya 42 kali lebih banyak
dibanding yang manis. Bahkan hanya 8 biji saja mampu membuat efek racun sianida
yang kondang itu.
Madu mentah
Ya, madu. Meskipun kabarnya banyak manfaat
yang dikandung oleh cairan yang berasal dari sarang lebah dan nektar bunga ini,
ternyata racunnya pun ada juga. Madu bisa mengandung grayanotoxin yang mampu
melumpuhkan gerak anggota badan. Namun kabar baiknya, kondisi ini berlangsung
selama 24 jam saja, sehingga setelah itu bisa diminum meski resikonya masih
bisa muncul. Untuk menghilangkan resiko grayanotoxin, sebaiknya dilakukan
pasteurisasi sebelum diminum.
Minuman Berkarbonasi
Fakta ini memang sudah lama terdengar dan
betapa seringnya kita mengabaikannya. Minuman berkarbonasi memng tidak sehat,
tapi tak hanya itu, ia pun beracun juga. Apa racunnya?
Sebuah minuman berkarbonasi mengandung gula
lebih dari enam sendok. Jika kondisi ini terus dibiarkan, banyaknya gula akan
memicu produksi insulin yang juga banyak. Dalam kadar yang normal, insulin
memang menyerap gula dan mengubahnya menjadi energi. Namun jika asupan gula
terlalu banyak, insulin pun kewalahan menyerapnya. Lambat laun, tubuh akan
terserang diabetes dan beresiko terhadap kanker.
Keripik Kentang Kemasan
Sayang sekali ya jika keripik kentang masuk
dalam daftar ini. Ya, tapi apa boleh dikata inilah faktanya. Keripik kentang
yang dikemas dalam plastik, biasanya diproses dengan teknik digoreng, dibakar,
maupun dipanggang dalam suhu tinggi. Dalam tingginya suhu itu, sebuah senyawa
kimia yang disebut acrylamide atau C3H5NO terbentuk. Acrylamide ini merupakan
senyawa karsinogenik atau penyebab kanker.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar